
GIANYAR, Matakompas.com | Bali Spirit Festival memasuki hari ketiga dengan semarak kegiatan yang menggabungkan yoga, budaya dan wellness di The Yoga Barn, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu, 10 Mei 2025.
Pagi hari, dimulai dengan Wellness Conference yang secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Martini.
Kegiatan dilanjutkan dengan serangkaian kelas yoga yang dipandu oleh instruktur-instruktur internasional ternama, termasuk Infinity Vinyasa Flow oleh Nino Mendes, Qi Gong oleh Jordi Jules, Hatha Vinyasa Flow oleh Ananda Dhandapani.
Kelas-kelas ini dirancang untuk membantu peserta memperdalam praktek yoga serta meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Siang harinya, konferensi pers diselenggarakan untuk memperkenalkan para pembicara dan panelis yang berpartisipasi dalam sesi diskusi mengenai pertukaran budaya dan wellness.
Konferensi ini menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti I Made Andika (Ketua Yayasan Kryasta Guna), I Made Gunarta (Co-founder BaliSpirit Festival), Cirak, Heeki Park, Quarina dan Donovan Manning.
Panel diskusi bertajuk “Pertukaran Budaya”, juga berlangsung, dengan menghadirkan pembicara Jean Couteau, Tovic Rustam, Sawidji Gallery dan Scott F Bauer yang membahas pentingnya pelestarian dan penguatan nilai-nilai budaya dalam kehidupan modern.
Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dan kunjungan dari Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, yang menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap festival yang mengusung nilai kesejahteraan dan pelestarian budaya ini.
Sebagai penutup, para pengunjung dihibur dengan penampilan musik dan tari yang memukau dari Catur, Pao Pamaki dan Amaru Tribe, yang menampilkan kekayaan seni dan budaya yang memikat.
Patut diketahui, bahwa Bali Spirit Festival merupakan perayaan tahunan yang memadukan yoga, musik dan budaya, untuk memperkuat koneksi spiritual, menyebarkan inspirasi dan membangun komunitas yang lebih sadar serta seimbang.
“Festival ini menjadi ajang penting untuk berbagi pengetahuan dan menjalin hubungan lintas budaya,” tutupnya. (red/tim).