Matakompas.com, Karangasem – Kampanye akbar pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana atau Mulia-PAS di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ‘banjir’ dukungan, ribuan warga masyarakat Kecamatan Kubu antusias siap memenangkan Mulia-PAS sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2024-2029.
Hal itu terlihat dari acara kampanye akbar yang digelar pasangan Calon Gubernur Bali no urut 1, di Lapangan Celebong Center, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, pada Kamis, 24 Oktober 2024 malam.
Kehadiran Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya atau yang akrab disapa De Gadjah menggaungkan yel-yel ‘Pesu Yeh Wi’ di gumi lahar yang terkenal kering dan tandus itu.
Tak hanya sekedar yel-yel, di Kecamatan Kubu yang merupakan daerah kering dan tandus serta kesulitan untuk mendapatkan air bersih masih menjadi salah satu persoalan utama bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan tersebut, De Gadjah menyampaikan komitmennya kepada masyarakat Kecamatan Kubu akan menuntaskan masalah air hanya dalam waktu dua tahun.
“Jika kami, Mulia-PAS diberikan kesempatan, target kami dua tahun untuk menuntaskan persoalan air di Karangasem”, ucapnya.
Selain itu, membangun infrastruktur dan memperbaiki ruas jalan Ban-Pempatan juga menjadi prioritas De Gadjah untuk kabupaten Karangasem.
Sementara, Ketua Tim Pemenangan Mulia-PAS Kecamatan Kubu, Putu Deni Suryawan Giri juga menyinggung terkait dengan beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Putu Agus Suradnyana alias PAS atau Calon Wakil Gubernur Bali yang mendampingi De Gadjah tersebut akan menghapus legalnya Arak Bali jika terpilih.
Deni Suryawan Giri mengatakan informasi tersebut adalah hoax alias tidak benar, “mengingat di Kecamatan Kubu juga lumayan banyak masyarakat yang bergelut dengan petani arak, saya harap agar tidak mudah percaya dengan informasi-informasi hoax seperti itu”, harapnya.
Lebih lanjut, “Bapak Putu Agus Suradnyana adalah figur yang sangat mencintai budaya dan kearifan lokal, bahkan beliau adalah pemimpin yang sangat paham bagaimana menggali potensi ekonomi lokal agar menjadi pemicu tumbuhnya kesejahteraan”, imbuh Deni Suryawan Giri.
“Beliau tidak pernah mengeluarkan statement akan menghapus legalnya arak, justru beliau sangat setuju jika tradisi-tradisi di Bali, salah satunya pembuatan arak secara tradisional itu dilestarikan”, tutupnya. (Jb/Red)