KUPANG–JARRAKPOSKUPANG.COM
Pemerintah Indonesia menyatakan total ada 4.839 kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini. penambahan 282 orang dalam 24 jam terakhir (Data Gugus Tugas Pusat Covid 19, Update 14 April 2020). Sedangkan NTT telah masuk zona merah dengan 1 kasus positif di wilayah kota Kupang dan angka ODP yang mencapai ratusan
Jaringan Mahasiswa Kesehatan Kota Kupang (JMK3),memfokuskan aspek preventif dan promotif yang masih dirasa kurang maksimal dalam penanganan covid 19.
Yandri Amu, S.Kep,Ns Alumni dan Ketua JMK3 Periode 2017/2018 saat dikonfirmasi via medsos.(14/04/2020).
“Kita musti belajar dari kasus positif yang terjadi dikota kupang. Kita pun tau sampai saat ini pemeriksaan sampel selalu menunggu waktu yang lama. Kita pun tau kebijakan yang tidak menutup jalur kedatangan orang dari zona merah diluar NTT lewat jalur udara masih belum ditutup. Salah satu langkah efektif ialah Pemerintah Provinsi perlu melakukan langkah edukasi atau promosi kesehatan yang berkesinambungan dan efektif. Jumlah ODP yang cukup dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Masyarakat yang datang wajib diedukasi untuk bisa memberitahukan riwayat perjalanan mereka secara detail. Masyarakat yang datang harus bisa diajak untuk mau jujur mengenai riwayat perjalanannya secara detail,”Ungkapnya.
Terkait langkah promotif,selain pemerintah melibatkan pers dalam publikasi perkembangan covid 19 di NTT, pemerintah juga wajib menyediakan platform resmi baik dalam bentuk website, maupun akun media sosial dari Pemerintah Provinsi sendiri supaya data covid 19 dari NTT bisa diakses lalu juga bisa sekalian mengedukasi masyarakat sehingga boleh terhindar dari disinformasi bahkan hoax yang sulit sekali bisa dicegah karena mobilitas lewat medsos begitu masif dan tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
“Kami mengapresiasi pemerintah provinsi tterkait edukasi dan sosialisasi yang dilakukan selama ini sudah berjalan namun kalau bisa juga semasif mungkin dengan konten – konten yang mudah dipahami oleh masyarakat dan juga sumbernya bisa dipertanggungjawabkan secara baik. Supaya masyarakat yang ingin tahu dapat dengan mudah dan cepat mengikuti perkembangan covid 19 yang terjadi di NTT, “Ujarnya.
Sementara itu,Benediktus W, S.KM,Alumni JMK3,dalam wawancara via WA menuturkan terkait langkah preventif penanganan covid 19 Di NTT.
“Langkah preventif yang sangat tepat untuk diambil saat ini ialah pemerintah musti melakukan pencegahan dari akar rumput. Kalau ODP yang diminta mengisolasikan diri ini bisa juga dikontrol oleh pihak Kelurahan/Desa sampe ke tingkat RT/ RW/Dusun, karena selain oleh pihak puskesmas atau instansi terkait. Tugasnya pihak – pihak ini ialah melaporkan jumlah orang yang masuk ke wilayahnya dan juga aktivitas selama masa isolasi tersebut kepada instansi terkait. Lalu jika ada orang yang mengalami gejala covid 19 pun bisa langsung berkoordinasi lewat pihak diakar rumput tersebut agar segera dapat diperiksa. Penyakit ini tidak boleh dibuat stigma sampai menimbulkan ketakutan di masyarakat.Penyakit hanya bisa dilawan secara bersama-sama,karena hal ini juga perlu dilakukan supaya orang – orang yang menjalankan isolasi mandiri bisa tertib dan bisa menghindarkan terjadinya transmisi lokal atau penyebaran virus covid 19 secara lokal atau dengan kata lain bisa menghindarkan penularan akibat dari interaksi.Pemprov musti segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota serta komunitas relawan yang mau secara sukarela membantu pemerintah menangani hal ini untuk membentuk gugus tugas hingga ke akar rumput.Kami yakin ada banyak pihak yang sangat ingin membantu dalam penanganan wabah ini.Kedua aspek ini jika dijalankan bisa ditekan angka kesakitannya dapat pula membantu mengurangi beban pendanaan akibat penanganan kasus positif yang terjadi.Ayo paradigma kita sudah seharusnya dirubah, mencegah lebih baik daripada mengobati, “Ungkapnya.
Jarrakposkupang.com/Mario Langun
Editor:Uta